SMART SCHOOL ONLINE : BERTEMAN YUKK!!

Smart School Online (SSO) merupakan sebuah kegiatan yang digagas untuk meningkatkan literasi digital melalui

sekolah.  SSO dilaksanakan di 12 Kota di Indonesia diantaranya Jakarta Timur, Jakarta Selata, Ambon, Kupang, Pontianak, Pare – Pare, Banyumas, Cirebon, Palembang, Jakarta Pusat, Jakarta Utara, dan Jakarta Barat.

Dalam kesempatan kali ini, KOMPAK Jakarta ikut berpartisipasi memberikan seminar kepada 300 anak dan workshop 50 anak tentang eksploitasi seksual di ranah online kepada siswa – siswi  SMA  dan SMP di masing – masing kota. Pentingnya memberikan pemahaman kepada anak sekolah mengenai literasi digital dan meningkatkan kesadaran kepada masyarakat terutama orang tua, anak, dan guru bahwa anak rentan untuk di eksploitasi di ranah online kerena data membuktikan bahwa 78% anak dari  504 anak di Indonesia menjadi korban Eksploitasi Seksual Komersial Anak di ranah online dari September 2016 – September 2017 (ECPAT Indonesia).

Kegiatan Seminar dan Workshop Eksploitasi Seksual Anak di Ranah Online ini memberikan informasi seperti bentuk-bentuk eksploitasi seksual yang dapat terjadi, siapa yang dapat menjadi pelaku dan korban , faktor-faktor yang mendorong pelaku untuk melakukan eksploitasi seksual, dan dampak yang akan dialami korban akibat eksploitasi seksual di ranah online.  Pada kegiatan workshop, KOMPAK Jakarta mengajak teman-teman peserta untuk mengindentifikasi pelaku melalui kegiatan BERTEMAN YUK!! Dengan menampilkan beberapa profil media sosial lima orang yang juga menampilkan status dan identitas dari profil tersebut.  Lima profil tersebut bernama Dr. Sarah Rani, Prasetyo Kurniawan, Charlie, Ridwan Pradana , dan Putriani Dewi.

Setelah menampilkan masing-masing profil media sosial dari lima orang tersebut, KOMPAK Jakarta mengajak teman-teman peserta memilih atau tidak memilih profil-profil mana yang ingin diajak berteman. Setelah teman-teman peserta memilih profil media sosial yang  ingin diajak berteman, KOMPAK Jakarta membacakan profil asli dari masing – masing profil yang ada.

Berdasarkan kegiatan SSO yang telah  dilaksanakan di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur, KOMPAK Jakarta menemukan bahwa kecenderungan peserta anak untuk memilih teman di media sosial adalah berdasarkan hobi dan status yang di posting. Oleh karena kecenderungan tersebut banyak anak yang terjebak memilih  pertemanan dengan predator anak.

Dari 5 profil media sosial yang ditampilkan, tiga

diantaranya merupakan profil palsu yang dibuat berdasarkan contoh kas

us oleh KOMPAK Jakarta.  Profil palsu adalah milik Dr. Sarah Rani, Charlie, dan Prasetyo Kurniawan.  Saat membacakan profil asli dari media sosial tersebut, anak – anak tampak kaget dan antusias. Berdasarkan kegiatan BERTEMAN YUK!! Di Jakarta Timur , jumlah anak-anak yang memilih berteman dengan masing-masing profil adalah,

FOTO HASIL CAP JEMPOL

  • Sarah Rani : 24 Anak
  • Prasetyo Kurniawan : 16 Anak
  • Charlie : 13 Anak
  • Ridwan Pradana : 12 Anak
  • Putriani Dewi : 17 Anak

Setelah membacakan profil masing-masing pelaku, KOMPAK Jakarta dan peserta mendiskusikan pilihan anak-anak dari contoh kasus yang digunakan dalam profil media sosial tersebut. Melalui permainan ini, anak-anak diajak untuk menyadari bahwa siapa saja dapat mejadi pelaku dan pelaku biasanya menyamar dengan identitas yang dapat membuatnya dekat dengan anak.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *