What you(th) can do? adalah tema yang diangkat dalam capacity building untuk orang muda yang digagas oleh ECPAT Indonesia. Acara ini berlangsung bertepatan dengan hari anak perempuan internasional 2014 pada 11 oktober 2014 di SMKN 20 Jakarta. Capacity Building yang pertama ini merupakan salah satu dari rangkaian aktivitas program Youth Partnership Project. Persiapan dimulai pada akhir bulan September 2014 sebagai tindak lanjut dari kelompok anak dan orang muda yang sudah dilibatkan dalam kegiatan ECPAT Indonesia. Kegiatan ini melibatkan beberapa sekolah tingkat menengah di Jakarta, yaitu SMA N 37 Jakarta , SMA Jakarta International School, SMK N 20 Jakarta, SMK N 28 Jakarta, SMIP 28 Oktober Jakarta, dan Karang Taruna RW 007 Kelurahan Gandaria Selatan, dengan total jumlah peserta 45 orang.
Anak-anak terbuka untuk menyampaikan pendapatnya mengenai kekhawatiran mereka akan maraknya kejahatan seksual terhadap anak. mereka berharap agar semua pihat bisa lebih peduli dengan kebutuhan anak dan kerentanan anak sehingga anak bisa lebih terlindungi. Acara ini sendiri diisi oleh narasumber-narasumber yang ahli pada isu anak seperti Maria Yohanista (Aktivis Anak), Yuyum Pariani (Plan Indonesia), Faye Simanjuntak ( Rumah Faye), Andi Ardian (ECPAT Indonesia), dan KOMPAK (Youth Group ECPAT Indonesia). dimana acara berlangsung sangat ramai karena diisi dengan games-games seru serta cerita dari para narasumber mengenai anak pada khususnya.
Program ini terlaksana berkat kerjasama dengan Kementrian Luar Negeri Kerajaan Belanda dan ECPAT the Netherlands. Kegiatan ini juga mendapat dukungan dari Suku Dinas Pendidikan Jakarta Selatan. Kegiatan ini bertujuan untuk membekali anak dan orang muda tentang isu kekerasan terhadap anak, terutama terkait Eksploitasi Seksual Komersial Anak dan Pariwisata Seks Anak.
Diperlukan sinergitas di antara setiap elemen masyarakat, mulai dari pemerintah, guru sekolah, seluruh pemangku kepentingan dan tentu saja partisipasi anak dan orang muda. Anak dan orang muda dapat berperan aktif dalam proses pencegahan terhadap masalah-masalah eksploitasi seksual pada anak yang diharapkan tidak terjadi di masa yang akan datang. (AWM)