Helga Worotitjan, seorang Child Sexual Abuse survivor, memutuskan untuk mengabdikan hidupnya untuk mengedukasi, memberikan dukungan dan mendampingi korban kekerasan seksual. Sebuah pekerjaan yang sunyi akan dukungan, tutur Helga Worotitjan saat berbagi pengalamannya sebagai pendamping korban kekerasan seksual di acara Rabu Perempuan, acara yang diselenggarakan oleh Komnas Perempuan di Kedai tjikini, Menteng, Jakarta Pusat (18/6). Menurut Helga, tidak seperti kebanyakan perisitiwa kemanusiaan yang lain, masyarakat masih banyak yang belum menyadari bahwa kekerasan seksual juga termasuk bagian dari tragedi kemanusiaan dan tidak dipandang sebagai masalah serius oleh kebanyakan orang. Padahal, dampak yang dialami oleh seseorang yang mengalami kekerasan tersebut dapat berakibat panjang, tidak hanya berdampak pada masalah kesehatan, korban kekerasan seksual juga dihadapi dengan trauma yang berkepanjangan.
Helga menambahkan, untuk mengatasi urgensi yang dibutuhkan oleh seorang pendamping dapat dilakukan dengan cara yang sederhana, seperti mendengarkan dan menanggapi dengan serius korban yang mengalami korban kekerasan seksual. Menurut Helga, yang dimaksud dengan menanggapi dengan serius adalah dengan tidak menanyakan pertanyaan-pertanyaan yang jauh dari inti permasalah itu sendiri.
Abdurrachman Wisnu M