TALKSHOW LITERASI DIGITAL DALAM RANGKA RAIMUNA NASIONAL XII 2023“Keberagaman dan Toleransi di Ruang Digital”

Gerakan Pramuka merupakan organisasi pendidikan yang memiliki visi besar dalam perkembangan dan peningkatan kualitas generasi muda bangsa melalui pendidikan karakter yang meliputi ketakwaan pada Tuhan, beriman, berakhlak mulia, nasionalisme, disiplin, cakap, terampil, dan kemampuan untuk beradaptasi dengan segala perkembangan dan perubahan di sekitar baik itu teknologi, tren, kebiasaan, dan lain-lain, serta menanamkan rasa cinta tanah air sebagai dasar kuat dalam menjaga dan membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia, mengamalkan Pancasila, serta membangun masyarakat dan melestarikan lingkungan hidup.

Raimuna merupakan pertemuan bagi anggota Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega. Kata Raimuna merupakan bahasa Ambai dari daerah Yapen Waropen, Papua. Rai yang berarti sekumpulan orang dengan tujuan tertentu, dan Muna yang berarti kekuatan yang bernilai baik dalam mencapai kesuksesan, menjadi pegangan kuat dalam setiap penyelenggaraan Raimuna di segala tingkatan untuk dapat menjadi wadah yang tepat dalam segi pengembangan diri, peningkatan kualitas, dan pendorong kemajuan generasi muda. Di tingkat nasional, Raimuna Nasional (Rainas) menjadi ajang bagi para anggota Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega untuk mengembangkan pengetahuan dan memperluas wawasan dengan segala sarana dan kesempatan yang didapatkan, juga pengalaman yang bernilai untuk pengembangan diri peserta sehingga memiliki bekal yang kuat untuk mencapai kesuksesan. Seperti yang diketahui, generasi muda yang tumbuh berkembang di era digital pada saat ini membutuhkan dorongan untuk meningkatkan kualitasnya dalam pengembangan diri agar tidak menyalahgunakan dan tidak terlarut di dalam konten-konten negatif yang mempengaruhi peningkatan kualitas generasi muda. Untuk generasi muda, menghindari hal-hal negatif di dunia maya memiliki banyak manfaat; yaitu dapat memanfaatkan perkembangan teknologi digital untuk produktivitas, kreativitas, dan kehidupan sosial. Oleh karena itu, dibutuhkan pengetahuan literasi digital untuk mengimbangi penggunaan dan aktivitas internet yang tinggi di Indonesia.

GNLD Siberkreasi sebagai salah satu garda terdepan yang menjalankan Program Literasi Digital, akan terus berupaya dan berperan serta untuk mendukung peningkatan Literasi Digital masyarakat. Kegiatan RAIMUNA 2023 ini selaras dengan visi Siberkreasi, yaitu memajukan masyarakat Indonesia yang berdaya dan berkemampuan literasi digital sebagai 1 pilar bonus demografi, serta misi Siberkreasi yaitu mendorong pengetahuan dan pemahaman literasi digital.

dalam program peningkatan literasi digital masyarakat yang dilakukan GNLD Siberkreasi, diperlukan adanya peningkatan kesadaran terkait pentingnya edukasi literasi digital terhadap masyarakat dengan berpartisipasi dalam kegiatan RAIMUNA 2023. Sehingga memberikan manfaat dan dampak bagi masyarakat Indonesia demi mewujudkan masyarakat Indonesia yang semakin cakap digital. Dari rangkaian kegiatan ini KOMPAK JAKARTA diundang menjadi Moderator pada Talkshow dengan tema ”Keberagaman dan Toleransi di Ruang Digital”. Yang diadakan pada tanggal 18 Agustus 2023 di Bumi Perkemahan dan Grand Wisata (Buperta) Cibubur dengan 100 orang peserta Kwartir cabang, Pramuka Penegak, Pramuka Pandega.

Talkshow dengan tema ” keberagaman dan Toleransi di Ruang Digital” dengan 2 narasumber yaitu, Ka Astari yanuarti (Redaxi) dan Ka Ida Ayu Lestari (Into The Light). Ada beberapa Talking Point yang menjadi pembahasan dalam sesi Talkshow kali dalam Digital Skills kita membahas bagaimana keberagaman  dalam karya-karya kreatif digital dapat memberikan dampak positif pada pemahaman masyarakat tentang persfektif yang berbeda, lalu bagaimana kolaborasi antar budaya dalam kreatifitas digital bisa menjadi jembatan untuk menghubungkan orang dengan latar belakang budaya yang berbeda.

Dan dalam Digital Safety juga membahas bagaimana kita bisa melihat perlindungan privasi dan keamanan data sebagai bagian dari nilai-nilai etika digital yang mendasarari penghargaan terhadap perbedaan, bagaimana pendidikan tentang toleransi dalam keamanan digital bisa membantu melindungi individu dari risiki seperti penipuan online, kebencian daring, atau pelanggaran privasi, dan pembahasan mengenai bagaimana kita bisa memastikan bahwa ruang publik digital tetap menjadi tempat yang aman bagi berbagi kelompok budaya untuk berpartisipasi tanpa rasa takut atau intimidasi.

Penulis:

Nurrizka Putri

——————————————————–

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *