South East Asia Regional Consultation “Ending the Commercial Sexual Exploitation of Children”

Jakarta, 3 Oktober 2016 – ECPAT Internasional baru saja melakukan sebuah pertemuan di tingkat regional dalam upaya meningkatkan kapasitas jaringan ECPAT di Asia Tenggara dan Asia Timur terkait isu Eksploitasi Seksual Komersial Anak, terutama terkait Eksploitasi Seksual Anak di RanahOnline dan Eksploitasi Seksual Anak yang terjadi di daerah tujuan wisata. Pertemuan regional ini diselenggarakan pada 19-21 September di Bangkok, Thailand, dengan tema South East Asia Regional Consultation ‘Ending the Commercial Sexual Exploitation of Children’.

Konsultasi regional ini berusaha untuk menyusun rencana yang terintegrasi di tingkat regional, dan juga mengidentifikasi kapasitas mitra terkait pemahaman isu Eksploitasi Seksual Komersial Anak, terutama terkait Eksploitasi Seskual Anak di Ranah Online dan Eksploitasi Seksual Anak yang terjadi di daerah tujuan wisata. Pertemuan regional dihadiri oleh mitra ECPAT di Asia Tenggara, Asia Timur, EICYAC (ECPAT International Child and Youth Advisory Committee) Focal Point, perwakilan lembaga antar-pemerintah, dan organisasi non-pemerintah.

Dalam pertemuan regional ini membahas mengenai program strategis dan prioritas ECPAT, rencana tindak lanjut advokasi di tinggkat sub-regional,  ASEAN Regional Plan of Action on the Elimination of Violence against Children, penghapusan Eksploitasi Seksual Komersial Anak dan komitmen terhadap SDGs, memperkuat stakeholder kunci dan berbagi mengenai teknik advokasi regional dan tingkat nasional.

Dr. Saisuree Chutikul ang merupakan mantan perwakilan ASEAN Commission on the Rights of Women and Children (ACWC) untuk Thailand mengatakan bahwa ECPAT bisa menjadi pioneer dalam memberikan lessons learned, inisiatif  untuk bentuk layanan ynag bisa djadikan sebagai model, serta tidak lupa juga untuk mengidentifikasi gaps dan opportunities masing-masing anggota ECPAT di Regional Asia Timur dan Asia Tenggara. ECPAT Internasional sendiri, saat ini fokus dalam melakukan promosi aksi nyata dalam mendukung ASEAN, melakukan penelitian mengenai anak laki-laki yang dieksploitasi, upaya pencegahan, dan advokasi  eksploitasi seksual komersial  anak di destinasi pariwisata serta identifikasi mekanisme kerjasama dengan sektor swasta.

Pertemuan ini juga dihadiri oleh  3 orang perwakilan yang merepresentasikan suara anak dan orang muda di 3 negara, seperti Indonesia, Thailand, dan Filipina. Mereka tergabung dalam EICYAC. EICYAC adalah sebuah  grup konsultatif yang merepresentasikan suara orang muda dari seluruh dunia, terutama anak yang beresiko dan penyintas eksploitasi seksual, untuk didengar dan dipertimbangkan pendapatnya di dalam organisasi ECPAT Internasional. Jumlah anggota EICYAC saat ini berjumlah 23 anggota dari 21 negara, yang direpresentasikan suaranya melalu focal point di masing-masing negara anggota. Indonesia termasuk bagian dari anggota EICYAC, dan Kak Wisnu ditunjuk sebagai focal point dari ECPAT Indonesia dan juga mewakili KOMPAK Jakarta. Dalam kesempatan ini, Kak Wisnu berbagi pengalaman kepada anggota ECPAT Internasional di Asia Tenggara dan Asia Timur tentang aktivitas yang dilakukan oleh KOMPAK Jakarta, dan berupaya mendorong anggota ECPAT yang belum melibatkan peran anak dan orang muda secara langsung di lembaganya.

Pelibatan orang muda yang merepresentasikan suara anak di masing-masing negara sejalan dengan tujuan nomor 1 dalam strategic framework ECPAT International, yaitu mengutamakan suara anak dalam setiap kerja-kerja ECPAT dan mitra untuk meningkatkan kesejahteraan kehidupan anak yang menjadi korban dan penyintas eksploitasi seksual anak.

Ketiga orang perwakilan EICYAC juga menjadi pemateri dalam konsultasi regional ini. Perwakilan dari ECPAT Philippines, Florida Mae Radam dan ECPAT Indonesia, Abdurrachman Wisnu Mahardi, membawakan topik Involving children and survivors into organizational governance on local level: progress and challenges. Sementara perwakilan dari ECPAT Foundation Thailand, Sunan Phiamia, membawakan topik Involving children and survivors into ECPAT International governance: EICYAC progress and challenges. Sesi ini bertujuan untuk memaparkan perkembangan dan tantangan dari anggota EICYAC di tingkat regional Asia Tenggara.

Kesempatan ini  juga menjadi sebuah kesempatan bagi EICYAC focal point untuk berbagi pengalaman dalam melibatkan partisipasi anak dan orang muda untuk mengatasi eksploitasi seksual komersial anak, tantangan yang dihadapi, dan memastikan bahwa suara anak yang direpresentasikan oleh perwakilan EICYAC didengarkan dan dipertimbangkan pendapatnya dalam proses pembuatan program dan kebijakan di tubuh ECPAT dan jaringannya.

Selain itu, perwakilan EICYAC yang hadir dalam konsultasi ini juga mendiskusikan rencana kerja dari EICYAC itu sendiri, seperti peran EICYAC dalam Global Survivors Forum bagi penyintas dewasa dari situasi eksploitasi seksual anak, peran anggota EICYAC dalam peluncuran buku panduan bagi orang muda terkait isu eksploitasi seksual anak yang terjadi di daerah tujuan wisata, dan bertukar pikiran terkait rencana kerja EICYAC.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *