Sosialisasi Pencegahan Eksploitasi Seksual Anak (ESA) dan Pola Asuh Anak (parenting) di Kelurahan Angke

Jakarta (7/4) – Sosialisasi Pencegahan Eksploitasi Seksual Anak (ESA) dan Pola Asuh Anak (Parenting) di kelurahan Angke yang didukung oleh ECPAT Indonesia melalui program Voice for Change dilaksanakan di Aula Kelurahan Angke, Jakarta Utara. Kegiatan ini dihadiri oleh unsur-unsur kelurahan, yakni Ketua RW 01 sampai dengan RW 011, Lembaga Musyawarah Kelurahan (LMK), Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM), Koordinator Dasa Wisma, Perwakilan Program Pemberdayaan Keluarga (PKK), serta Karang Taruna kelurahan Angke. Adapun tujuan dari kegiatan ini ialah mendorong kelurahan untuk melakukan upaya pencegahan eksploitasi seksual anak, meningkatkan kesadaran dan kepedulian unsur kelurahan dan masyarakat terhadap permasalahan eksploitasi seksual anak.

Seperti yang diketahui, bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan Sosialisasi Program GEMAR dan FGD (GErak Mulai dAri keluRahan) Cegah Eksploitasi Seksual Anak pada 10 Maret 2021 lalu. Melalui kegiatan FGD tersebut, KOMPAK Jakarta sebagai Komunitas yang bergerak pada isu ESAmendorong kelurahan untuk menyusun rencana kerja pencegahan ESA dengan melibatkan unsur-unsur kelurahan. Selain itu, Kelurahan Angke adalah kelurahan perdana yang menyelenggarakan kegiatan sosialisasi pencegahan ESA dan parenting, diantara 5 kelurahan lainnya yang menjadi rujukan sebagai Pilot Project Program GEMAR.

Secara garis besar, kegiatan sosialisasi ini melibatkan dua narasumber untuk memaparkan materi tentang pencegahan ESA dan parenting.  Materi pertama yakni bagaimana mencegah eksploitasi seksual anak dengan pembahasan: definisi dan bentuk-bentuk ESA, dampak ESA secara jangka pendek dan jangka panjang, serta beberapa upaya pencegahan yang dapat dilakukan agar terhindar dari situasi ESA, baik secara offline maupun online. Materi tersebut disampaikan oleh Salsya Putri Tell Aviv Nirahua selaku anggota KOMPAK Jakarta. Materi yang kedua yakni membahas tentang Parenting yang disampaikan oleh Abdurrahman Wisnu Mahardi sebagai perwakilan dari ECPAT Indonesia. Beliau memaparkan materinya tentang bagaimana upaya dalam merespon dan mencegah ESA secara offline maupun online dalam sudut pandang orangtua sebagai bentuk upaya memerangi pelbagai jenis ESA.  

 “Saya juga mengucapkan terimakasih atas kepercayaan dari tim KOMPAK Jakarta atas kegiatan Sosialisasi Pencegahan ESA dan pola Asuh Anak (Parenting) ini sebagai Pilot Project dan dapat dikatakan menjadi contoh di dua kelurahan lainnya di Kecamatan Tambora. Nantinya akan ada pemaparan tentang Parenting, walaupun anak saya sudah beranjak dewasa, saya rasa masih membutuhkan Sosialisasi Pola Asuh Anak (Parenting). Apalagi Ibu/Bapak bisa mengetahui bagaimana pola asuh anak yang baik karena lingkungan kita yang sangat padat, dipenuhi oleh berbagai macam orang, berbagai macam suku, berbagai macam tingkah laku, sehingga sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak, ujar Sekretaris Kelurahan Angke, H. Muhammad Thamrin, S.E. dalam sambutan sosialisasi pencegahan ESA dan Parenting.

Kemudian, kegiatan Sosialisasi Pencegahan Eksploitasi Seksual Anak (ESA) dan Pola Asuh Anak (Parenting) ini cukup mendapatkan respon positif dari para peserta yang hadir. Beberapa diantaranya turut menyuarakan pendapatnya terkait dengan isu ESA yang sedang marak terjadi di wilayah Kelurahan Angke. Namun, adapula peserta yang berbagi kisah serta pengalamannya mengenai pola asuh yang diterapkan terhadap anaknya.

“Sebagai orang tua, saya menyadari bahwa pentingnya peran orang tua dalam mengawasi penggunaan gadget dan akses internet oleh anak. Dengan begitu, dapat meminimalisir anak terpapar dalam pormografi secara online maupun menjadi korban kejahatan seksual oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Selain itu, penting pula bagi orang tua dalam memahami karakter anak di era globalisasi seperti saat ini. Karena, anak cenderung lebih cepat beradaptasi dengan teknologi, sementara tugas dan kewajiban sebagai seorang pelajar cenderung diabaikan. Terlebih dalam situasi pandemi, kegiatan belajar-mengajar dilakukan secara daring. Sehingga perlu pengawasan yang ekstra dalam mengawasi dan membimbing anak selama di rumah. Adapula masalah lain yang dihadapi ialah keterbatasan lahan atau fasilitas bermain untuk anak. Sehingga pada akhirnya, anak memilih untuk berinteraksi dengan gadget daripada dengan teman sebayanya”, ujar Pak Rudi, perwakilan LMK Kelurahan Angke dalam menanggapi materi tentang Parenting.

Selain itu, pada saat sesi diskusi berlangsung, didapati dua pertanyaan menarik dari peserta, yakni bagaimana menumbuhkan kesadaran dan percaya diri pada anak sebagai bentuk pencegahan terhadap ESA; dan bagaimana solusi dalam menasihati adik kita. Pertanyaan tersebut ditanggapi langsung oleh Abdurrahman Wisnu Mahardi, bahwa satu satunya cara ialah tetap berbicara pada mereka, dan membuat kesepakatan tentang apa yang ingin mereka lakukan, dan jangan lupa cara menunjukan cara kasih sayang kita kepada mereka.

Selanjutnya, sesi terakhir yaitu dengan closing statement dari kedua narasumber tentang pentingnya komunikasi dan empati untuk mewujudkan lingkungan yang bersih dari tindakan ESA. Terlebih, sampai di penghujung acara sosialisasi tersebut, didapati beberapa peserta yang merekomendasikan kepada KOMPAK Jakarta untuk melanjutkan kegiatan sosialisasi pencegahan ESA dan Parenting secara berjenjang dan berkelanjutan.

Melihat animo masyarakat yang antusias terhadap kegiatan ini, besar harapan KOMPAK Jakarta agar dapat terus hadir dan mengedukasi masyarakat mengenai bahaya ESA serta upaya pencegahannya dengan mengembangkan kegiatan sosialisasi ini di kelurahan lainnya, lebih khusus kelurahan yang berada di wilayah DKI Jakarta. Acara ini ditutup dengan sesi foto bersama dengan mengucapkan: “LINDUNGI ANAK, PERANGI ESA”

Tim penulis:

Ade Hilman Maulana dan Azzahra Qubais

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *