Hallo, nama saya Aditya Ramadani biasa dipanggil Adit, Saya sekolah di SMK Negeri 20 Jakarta kelas 10 Jurusan Perbankan Syariah, saya ingin berbagi sedikit pengalaman saya dan teman-teman saya. Selasa 17 Maret 2015 yang lalu, saya dan teman teman-teman melakukan kunjungan ke Internasional Polisi Republik Indonesia (INTERPOL RI) dan ke Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), yang difasilitasi oleh ECPAT Indonesia.
Ada yang belum tau ECPAT itu apa? ECPAT Indonesia adalah sebuah organisasi jaringan nasional yang bekerja bersama di lebih dari 20 organisasi di 11 propinsi di Indonesia untuk menentang Eksploitasi Seksual Komersial Anak (ESKA), meliputi perdagangan seks anak, pelacuran anak, pornografi anak, pariwisata seks anak serta dalam beberapa hal perkawinan anak. ECPAT Indonesia merupakan bagian dari ECPAT Internasional, yaitu sebuah jaringan global yang bekerja untuk menentang ESKA dengan lebih dari 84 grup di lebih dari 75 negara di seluruh dunia.
Sebagai bagian dari jaringan global, ECPAT Indonesia terlibat dalam pelaksanaan berbagai inisiatif pada isu-isu kunci baik di tingkat nasional maupun regional. Keterlibatan ECPAT Indonesia harus diikuti oleh anggota di tingkat propinsi atas nama jaringan nasional. Udah tau kan ECPAT itu apaa? Jadi, pada saat saya dan teman-teman berkunjung dan berdiskusi mengenai ESKA di Interpol RI, saya mendapat banyak sekali pelajaran dan pengalaman yang didapat. Disana kita bisa tau apa saja kegiatan yang dilakukan oleh Interpol untuk menangani kasus ESKA dalam lingkup Internasional.
Interpol RI bekerja sama dengan 190 negara di dunia untuk berbagai kasus internasional. Tanpa kita ketahui banyak sekali kegiatan kegiatan Polisi Republik Indonesia yang bertujuan menciptakan keamanan dan kenyaman bagi warga Indonesia. Di KPAI kami berdiskusi tentang hak dan perlindungan anak terhadap kasus ESKA. KPAI ikut serta menangani anak anak korban ESKA dan melakukan tindakan kepada pelakunya. KPAI membuat undang undang perlindungan anak yang bertujuan untuk melindungi anak dari bahaya bahaya ESKA.
KPAI juga melakukan pendataan anak-anak yang telah dieksploitasi dengan cara wawancara persuasif. KPAI juga bertekad memberantas sindikat eksploitasi anak. Nah, banyak sekali pelajaran yang kami dapatkan dalam kunjungan ini, pengalaman dan pelajaran yang berharga yang tidak bisa kita dapatkan di sekolah. Saya sangat berterimakasih kepada ECPAT Indonesia, karenanya kami semua bisa mendapatkan pelajaran terpenting yang banyak orang lain tidak menggetahuinya. Terimakasih ECPAT Indonesia…
Jangan segan ajak kita lagi yaaaa !!
Aditya Ramadhani, SMK Negeri 20 Jakarta