Internet Aman: Don’t talk to strangers

“Teman-teman di sini ada yang main pokemon, Enggak?”

Itulah kalimat yang terlontar dari kedua pembawa acara pada saat kami tiba di ruang auditorium SMA Insan Cendekia Madani pada tanggal 25 Juli 2016 lalu. Kami pun terdiam sejenak mendengar kata-kata yang terlontar dari kedua pembawa acara tersebut, membayangkan bagaimana teknologi saat ini telah menjadi bagian dari diri kita, begitu terasa normal, cepat, dan biasa saja. Kenyamanan yang diberikan oleh teknologi terkadang membuat kita lupa bahwa di balik banyaknya kemudahan yang diberikan, ada lebih banyak lagi bahaya yang menunggu untuk ‘menerkam’ kita kapan saja.

Di internet, semua orang bisa jadi apa saja, siapa saja, pergi kemana saja, dan melakukan apa pun yang mereka mau. Mulai dari ilmuan, seniman, penulis, bully, stalker, hingga trafficker dan predator anak lainnya. Banyak diantara kita yang sudah sadar tentang hal tersebut, namun masih jauh lebih banyak lagi yang belum sadar atau yang sudah sadar tapi belum melakukan apa-apa.

Di acara tersebut kami berdiskusi dan berbagi cerita mengenai topik orang muda dan berinternet dengan aman. Sama dengan sekolah-sekolah yang lain, teman-teman di sini pun sudah banyak yang mengenal dan menggunakan media sosial untuk waktu yang cukup lama. Di akun salah satu media sosial mereka, seperti Facebook atau Twitter saja, setiap anak bisa berteman dengan ratusan bahkan ribuan orang yang tidak mereka kenal. Mungkin sebagian besar diantara kita pernah mengalami hal yang sama. Berteman dan berbicara dengan orang-orang asing di internet melalui media sosial. Ternyata, berdasarkan cerita dari teman-teman di beberapa sekolah, hal tersebut merupakan awal di mana mereka merasa dijebak dan dieksploitasi baik secara seksual maupun emosional oleh pacar atau teman yang mereka kenal di media sosial.

Sebagai salah satu Negara dengan pengguna internet terbesar di dunia, penggunaan internet terbesar di Indonesia adalah untuk mengakses media sosial. Hal inimengindikasikan bahwa terpaan media sosial bagi anak-anak akansemakin besar, terutama di kota-kota besar, seperti Jakarta. Sehingga membudayakan pemanfaatan teknolog informasii digital dengan aman adalah salah satu pencegahan yang harus dilakukan oleh kita, sebagai orang muda yang sangat dekat dengan teknologi, juga oleh orang tua, sekolah, pemerintah, serta masyarakat.

Bersikap bijak dalam bersosial media adalah pencegahan yang paling efektif dilakukan untuk melindungi diri kita sendiri dan orang-orang yang kita sayangi dari pengalaman traumatis seumur hidup kita, sebagai korban para predator seks anak. Karena kita tidak pernah tahu kapan, di mana, dan bagaimana hal tersebut akan menimpa kita dan orang-orang yang kita sayangi.

#KompakJakarta #InternetAman #KitauntukAnak Indonesia

Esti Damayanti

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *