#IamAResponsibleTraveler

Jakarta, 21 Desember 2016 – Kamu suka traveling? Sering mengunjungi tempat-tempat wisata di Indonesia atau bahkan di luar negeri?

Nah, ternyata banyak di antara wisatawan asing maupun lokal yang berkunjung ke tempat wisata bukan dengan tujuan untuk menikmati keindahan alam, melainkan mencari dan  menjadikan anak-anak sebagai objek seksual. Tidak ada ciri spesifik dari pelaku eksploitasi seksual anak. Putih, kuning, coklat, hitam, kaya, miskin, muda atau tua, paruh baya, bisa menjadi pelaku eksploitasi seksual terhadap anak.

Pada 20 Desember 2016 lalu, bertempat di Auditorium Binus University, ECPAT Indonesia berkolaborasi dengan KOMPAK Jakartan dan Cultural and Tourism Research Interest Group Binus University, yang juga didukung oleh ECPAT International mlakukan Seminar Internasional dengan tema “#IamAResponsibleTraveler Put an end on sexual exploitation of children in travel and tourism.

Selain bertujuan untuk meluncurkan hasil penelitian global (Global Study) yang dilakukan oleh ECPAT Internasional dan mitranya selama 2 tahun terkait eksploitasi seksual anak di destinasi wisata, seminar ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan mendorong partisipasi masyarakat umum, khususnya orang muda mengenai situasi anak yang dieksploitasi secara seksual di destinasi wisata yang kian bertambah banyak dari pada sebelumnya.

Global study ini merupakan hasil penelitian dari 15 negara, 9 wilayah regional dan disertai dengan 42 paper experts. Indonesia merupakan salah satu negara yang terlibat langusng dalam penelitian global studi ini. Temuan penelitiajn di Indonesia menyebutkan bahwa Eksploitasi Seksual Komersial Anak di Destinasi Pariwisata secara general tidak mengenal dan menyediakan pariwisata seks di destinasi wisata yang dimiliki namun, banyak fasilitas wisata dimanfaatkan untuk tindakan eksploitasi seksual terhadap anak.

Berdasarkan hal tersebut diperlukan suatu upaya intervensi dari berbagai stakeholders, termasuk partisipasi orang muda dalam menyuarakan situasi ini. KOMPAK Jakarta, yang merupakan bagian dari kelompok orang muda ECPAT Indonesia, pada tahun 2015 melakukan Youth Consultation on Sexual Exploitation of Children in Travel and Tourism. Konsultasi ini menghasilkan sebuah ringkasan atau Youth-friendly Summary of the Global Study Report dengan judul “All Aboard! Stop Sexual Exploitation of Children in Travel and Tourism.”  Buku ini ditujukan bagi anak dan orang muda agar dapat dengan mudah memahami permasalahan eksploitasi seksual komersial anak di destinasi wisata.

Buku panduan ini melibatkan partisipasi anak dan orang muda, dan anggota dari ECPAT International Child and Youth Advisory Committee (EICYAC), 395 orang muda berusia 8 sampai 25 tahun, termasuk penyintas, anak-anak yang berada dalam situasi rentan terhadap eksploitasi, aktivis muda dari Bangladesh, Kolumbia, Indonesia, Malaysia, Pakistan, Peru, Filipina, dan Thailand.

Para pembicara yang hadir dalam seminar ini meliputi perwakilan ECPAT Internasional, Thomas Mueller, perwakilan Kementerian Pariwisata, Bapak Yabez L.Tosia, ECPAT Indonesia, Ahmad Sofian, CURATOR Binus University, Vitria Ariani, dan KOMPAK Jakarta yang diwakili oleh Esti Damayanti.

Para narasumber mengajak peserta yang hadir untuk aktif dalam mempromosikan #IamAResponsibleTraveler. Orang muda banyak melakukan perjalanan wisata dan mereka dapat berperan sebagai salah satu aktor dalam upaya pencegahan eksploitasi seksual anak di destinasi wisata

Abdurrachman Wisnu Mahardi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *