Summary report bagi Anak dan Orang Muda tentang Eksploitasi Seksual Komersial Anak di Destinasi Wisata

Jakarta, 6 Oktober 2016 – Setiap tanggal 27 September, dunia memperingati Hari Pariwisata Sedunia atau World Tourism Day. Indonesia adalah salah satu tujuan para turis, baik lokal maupun mancangera untuk menghabiskan liburannya. Selain menawarkan keindahan alamnya, ternyata dunia pariwisata juga memberi dampak negatif bagi anak. Tahukah kamu, bahwa Indonesia menempati peringkat 3 besar sebagai negara tujuan para predator seks anak. Banyak wisatawan lokal maupun mancanegara, baik secara preferensial ataupun situasional yang menjadikan anak-anak di tempat mereka bepergian dan berwisata sebagai objek seksual.

ECPAT Internasional selalu berusaha melibatkan peran anak dan orang muda dalam setiap aktivitas, dan meyakini bahwa anak dan orang muda dapat terlibat aktif dalam memerangi eksploitasi seksual komersial anak. Langkah awal dalam mendorong partisipasi anak dan orang muda sebagai agen perubahan adalah dengan meningkatkan kapasitas  tentang isu ESKA itu sendiri. Oleh karena itu, ECPAT telah membuat sebuah rangkuman bagi anak dan orang muda untuk dapat dengan mudah memahami permasalahan ESKA, terutama yang tejadi di perjalanan dan destinasi wisata atau Youth-Friendly Summary of the Global Study report “All Aboard! Stop Sexual Exploitation of Children in Travel and Tourism”. Buku panduan ini ditujukan kepada kalangan anak dan orang muda mulai dari usia 14 – 22 tahun. Momentum Hari Pariwisata Sedunia ini dijadikan momentum oleh ECPAT Internasional untuk meluncurkan buku panduan tersebut.

Buku panduan ini meliputi informasi terkini tentang ESKA yang terjadi di perjalanan dan destinasi wisata, dan juga informasi terkait upaya-upaya yang dapat dilakukan orang muda dalam memerangi isu ini. Buku panduan ini melibatkan anak dan orang muda, dan anggota dari ECPAT International Child and Youth Advisory Committee (EICYAC), 395 orang muda berusia 8 sampai 25 tahun, termasuk penyintas, anak-anak yang berada dalam situasi rentan terhadap eksploitasi, aktivis orang muda dari Bangladesh, Kolumbia, Indonesia (KOMPAK Jakarta), Malaysia, Pakistan, Peru, the Filipina dan Thailand.

Rangkuman ini bisa kamu unduh di tautan berikut bit.ly/STOPSECTT

Abdurrachman Wisnu Mahardi | Child and Youth Program Officer

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *